Bersastra lewat nama


Namaku

TErang rembulan di malam
Gemuruh di ujung langit
Ujung jauh yang tergelap
Hujan rintik jatuh terkulai
Andai dia kini di sisi
Flamboyan disamping rumah
Asyik mekar sendiri
Naik turun terangin-angin
DIa kini sendiri walau sepi
(untuk diriku TEGUH AFANDI)


Ibuku

Tunasnya kini telah tumbuh
RImba akar kuat terdalam
WAktu semakin dalam
Hati kecil tak pernah lepas
Yang keras kini terlepas
Untai rinai dalam ibu
NIla hilang berselang sulang
(untuk ibuku TRI WAHYUNI)

Bapakku

Sajak pembajak
Untuk padi yang kini ia tanam
Bangau bersautan penuh kemesraan
Anjungan bayi terus berbunyi
Ngarai hati tak ternilai
Desah walau susah
Iramanya sepanjang masa
(untuk bapakku SUBANDI)

Yang Terkecil Dirumah

Ingusnya kini telah hilang
Manis muka dan mata
Asyik cerita negeri dongeng
Lincah gerak bak anak kancil
Intainya di balik tirai
Nada-nada biola tak tertata
Dengung gaduh di sebelah
Asyik serita negeri dongeng
Wangi remaja kini terasa
Isak tangis tak terkikis
Dongeng kini terlupa
Yang dulu sering diceritaAsyik cerita teen lit semua
(untuk yang terkecil dirumah IMA, LINDA, WIDYA)

Label: edit post
0 Responses

Posting Komentar